PEMBUATAN JEMURAN HANDUK



Metodologi pengambilan data pada simulasi adalah sebagai berikut:
1.      Mendesain
Pada proses ini perancang membuat gambar jemuran handuk sekaligus tempat sepatu mengunakan gambar AutoCAD. AutoCAD merupakan sebuah program yang biasa digunakan untuk tujuan tertentu dalam menggambar serta merancang dengan bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai “Computer-aided drafting and design program” (CAD). AutoCAD dan program gambar lainnya mempunyain perbedaan, berikut adalah perbedaan AutoCAD dan Catia:
a.       AutoCAD tidak dapat mensimulasikan desain sedangkan Catia bisa mensimulasikan desain
b.      AutoCAD Dalam pembuatan 3D tidak dilakukan dengan Skecth/plane yang berbeda tapi langusng dalam satu kesatuan worksheet sedangkan Catia, Dalam pembuatan 3D dilakukan dengan pembuatan skecth/plane yang berbeda yang bisa disatukan dalam satu part
c.       AutoCAD Tidak dapat menganalisa kekuatan struktur produk sedangkan Catia Dapat menganalisa kekuatan struktur produk
2.      Menentukan Material
Pada proses ini material yang digunakan adalah ferro (Logam yang mengandung unsur Fe) atau non ferro (Logam yang tidak mengandung unsur Fe). Pada pembuatan produk ini menggunakan besi cor yang berbentuk silinder.
3.      Pemotongan dan pembengkokan
Pada proses ini material yang sudah ditentukan dipotong-potong sesuai ukuran menggunakan gerinda potong. Pembengkokan dilakukan setelah pemotongan dilakukan, menggunakan Tube Benders.
       
4.      Mengerinda/mengamplas
Pada proses ini menghaluskan permukaan bahan yang telah dipotong.
5.      Meletakan pada JIG
Pada proses bahan yang sudah dipotong & dibengkokan diletakan di JIG sesuai dengan gambar. jig adalah piranti pemegang benda kerja produksi yang digunakan dalam rangka membuat penggandaan komponen secara akurat. Hubungan dan kelurusan yang benar antara alat potong atau alat bantu lainnya, dan benda kerja mesti dijaga. Untuk melakukan ini maka dipakailah jig atau fixture yang didesain untuk memegang, menyangga dan memposisikan setiap bagian sehigga setiap pengeboran, pengelasan dan pemesinan dilakukan sesuai dengan batas spesifikasi
6.      Pengelasan
Pada proses ini benda yang telah dipasang di JIG, dilas menggunakan las listrik sesuai letak yang sudah ditentukan. Setelah pengelasan dilakukan pengamplasan dilakukan kembali. Las listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. peralatan las listrik yaitu kabel las, pemegang elektroda, palu las, sikat kawat, klem massa, penjepit, elektroda dan mesin las.
7.      Pengelingan
Pada proses ini benda yang telah dilas kemudian dilakukan pemasangan paku keling (rivet). Produk yang akan dibuat menggunakan single-riveted lap joint sesuai letak yang sudah ditentukan. Cara pengelingan dilakukan sesuai dengan gambar.
8.      Pengecatan
Pada proses ini benda yang telah dilas dilanjutkan ke tahap pengecatan. Pengecatan dilakukan berfungsi untuk menahan benda dari korosi dan menambah nilai estetika. Pengecatan dilakukan melalui 2 tahap, tahap pertama cat dasar contohnya Quick-Drying Metal Primer (digunakan pada besi dan logam sejenisnnya) dan tahap kedua cat akhir contohnya Synthetic Super Gloss (digunakan pada besi dan logam sejenisnnya).
9.      Pemasangan mur dan baut
Pada proses ini benda yang telah dicat kemudian dilakukan pemasangan mur dan baut sesuai letak yang sudah ditentukan. Produk yang akan dibuat menggunakan baut kepala segi enam baut M 8 x 20 dan menggunakan mur bulat.

Komentar

Postingan Populer